Bunga Majemuk
Compound
Interest
Izziyatul Amal
Praktikum ini telah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2019
bertempat di Laboraturium Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala. Bunga merupakan
organ reproduktif pada tumbuhan. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi
bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya
mendukung satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung
banyak bunga. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal macam-macam susunan bunga majemuk
dan bagian-bagiannya. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan langsung bunga majemuk
tumbuhan kembang merak, lamtoro, oleander, jarong, asoka, dan bunga matahari
yang telah tersedia didalam laboraturium dengan mengidentifikasi serta mengenali
susunan bunga majemuk dan bagian-bagian dari tiap bunga tumbuhan yang diamati. Hasil
dari praktikum ini adalah kami dapat mengetahui dan mengenal macam-macam susunan
bunga majemuk serta bagian-bagiannya yang terdapat pada masing-masing tumbuhan
yang diamati.
Abstract
This practicum was held on March 26, 2019 at the Biology Laboratory FKIP Syiah Kuala University. Flowers are the reproductive organs in plants. Based on the type, interest is divided into single interest and compound interest. In a single flower, one stalk only supports one flower, whereas in compound interest, one stalk supports many flowers. This practicum aims to find out and recognize various types of compound interest and their parts. The method used in this study is by direct observation of compound flowers of peacock flowers, lamtoro, oleander, jarong, ashoka, and sunflowers that are available in the laboratory by identifying and recognizing compound flower arrangements and the parts of each plant flower observed. The results of this practicum are that we can know and recognize the types of compound flower arrangements and their parts found in each of the plants observed.
Keywords: Complete Interest, Mixed Compound, Compound Limited, Infinite Compound.
Pendahuluan
Bunga lengkap atau (complete flower) memiliki keempat organ
dasar bunga. Beberapa spesies memiliki bunga tak lengkap (incomplete flower) yang tidak memiliki sepal, petal, stamen, atau karpel (Campbell, 2012, p.388).
Bunga
majemuk tak terbatas atau (inflorescentia
racemosa, inflorescentia botryoides atau
inflorescentia centripetala), yaitu
bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai),
dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas (Gembong,
2013, p.129).
Bunga sempurna atau
bunga lengkap (flos completes) yaitu
bunga yang terdiri dari kelopak, tajuk bunga atau mahkota bunga, benang sari
dan putik (Kadek, 2017, p.73).
Bunga majemuk
campuran atau (inflorescentia mixta)
yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat majemuk berbatas maupun
sifat bunga tak terbatas (Wildan, 2016, p.308).
Bunga majemuk yang
tersusun dalam tipe berbatas (inflorescences
cymosa) yang setiap ujung ibu tangkai bunga selalu ditutupi dengan daun
pelindung bunga (Evayusvita, 2018, p.15).
Metode/Cara
Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan
di laboraturium FKIP Biologi Unversitas Syiah Kuala pada hari kamis tanggal 26 Maret
2019 pukul 15.50-17.30 WIB.
Target/ Subjek/ Populasi/ Sampel
Subjek diperoleh dari
observasi lingkungan sekitar. Target yang hendak kami capai dalam praktikum ini
adalah kami dapat mengamati dan mengenal macam-macam susunan bunga majemuk dan
bagian-bagiannya pada tumbuhan yang diamati.
Prosedur
Mengamati dan
mengenal susunan bunga majemuk dan bagian-bagian
tumbuhan kembang merak, lamtoro, oleander, jarong, asoka dan bunga matahari. Macam
Tumbuhan yang telah tersedia diamati susunan bunganya. Kemudian diidentifikasi
lalu dikenali bagian-bagian pada tumbuhan tersebut. Setelah itu hasil
pengamatan dicatat dan digambar.
Data, Instrumen, dan Teknik
Pengumpulan Data
Data dan instrumen
yang kami dapatkan adalah melalui pengamatan
langsung pada objek. Teknik pengumpulan data dalam praktikum ini kami lakukan
secara RAL (Rangkaian Acak Lengkap) dimana objek yang kami teliti merupakan objek
yang diamati di dalam Laboraturium.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data
yang kami jabarkan adalah dengan metode kualitatif dimana setelah melakukan
pengamatan terhadap objek yang diteliti kami melakukan penyajian data dengan
menyimpulkan macam-macam susunan bunga majemuk dan bagian-bagiannya pada
tumbuhan dan penyajian data juga dilengkapi dengan gambaran atau secara
deskriktif mengenai objek yang diamati.
Hasil
dan Pembahasan
Klasifikasi Bunga Kembang Merak
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopdida
Ordo
: Fabales
Famili
: Caesalpiniaceae
Genus
: Caesapinia
Spesies
: Caesalpinia pulcherrima
Mengamati
dan mengenal susunan bunga majemuk tumbuhan kembang merak (Caesalpinia pulcherrima). C.
pulcherrima, dikenal dengan nama bunga merak. Tumbuhan ini lebih sering
menjadi penghias pekarangan rumah karena bunganya memiliki warna mencolok
(Yasir, 2017, p.360).
Berdasarkan hasil pengamatan
dari tumbuhan kembang merak didapati hasil susunan bunga majemuk pada tumbuhan
tersebut. Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa susunan bunga kembang merak merupakan
susunan majemuk tak terbatas dan berbentuk tandan, karena pada ibu tangkai
terdapat cabang-cabang yang menjulang keluar satu persatu yang mendukung setiap
bunga. Tumbuhan ini memiliki tangkai karangan bunga, tidak memiliki daun
pelindung, tidak memiliki daun tangkai, memiliki ibu tangkai, dan memiliki
tangkai bunga.
Gambar 2. Bunga Lamtoro
Klasifikasi Bunga Lamtoro
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena glauca
Mengamati dan
mengenal susunan bunga majemuk tumbuhan lamtoro (Leucaena
glauca). Lamtoro adalah
tumbuhan leguminosa daerah tropis dan berasal dari Amerika Tengah. Di Indonesia
dikenal dengan nama petai cina, petai metir, peuteuy selong dan kemlandingan (Novi, 2013, p.205).
Berdasarkan hasil pengamatan
dari tumbuhan lamtoro didapati hasil
susunan bunga majemuk pada tumbuhan tersebut. Pada gambar di atas jelas
terlihat bahwa susunan bunga lamtoro merupakan susunan majemuk tak terbatas dan
berbentuk bongkol, karena susunan bunganya membulat membentuk bongkol. Tumbuhan
ini memiliki tangkai karangan bunga, tidak memiliki daun pelindung, tidak
memiliki daun tangkai, memiliki ibu tangkai, dan memiliki tangkai bunga.
Klasifikasi Bunga Oleander
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliphyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Gentianales
Famili :
Apocynaceae
Genus :
Nerium
Spesies : Nerium olenader
Mengamati dan
mengenal susunan bunga majemuk tumbuhan oleander (Nerium olenader). Tanaman oleander berasal dari Maroko dan Portugal dan masuk ke
dalam famili apocynaceae. Penyebarannya melalui jalur mediterania
sampai ke Asia Tenggara. Tumbuhan ini
dapat tumbuh hingga mencapai 2-6 meter, dengan batang yang tegak dan
bercabang-cabang (Siska, 2016, p.23).
Berdasarkan hasil pengamatan
dari tumbuhan oleander didapati hasil susunan bunga majemuk pada tumbuhan
tersebut. Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa susunan bunga oleander
merupakan susunan majemuk terbatas dan berbentuk menggarpu, karena pada
masing-masing ibu tangkai terdapat satu bunga. Tumbuhan ini memiliki tangkai
karangan bunga, tidak memiliki daun pelindung, memiliki daun tangkai, memiliki
ibu tangkai, dan memiliki tangkai bunga.
Gambar 4. Bunga Jarong
Klasifikasi
Bunga Jarong
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Lamiales
Famili
: Verbenaceae
Genus
: Stachytarpheta
Spesies : Stachytarpheta
jamaicensis V.
Mengamati dan
mengenal susunan bunga majemuk tumbuhan jarong (Pencut Kuda) (Stachytarpheta
jamaicensis V.). Pecut Kuda merupakan tumbuhan tak berkayu (terna) yang tumbuh tegak dengan tinggi bisa mencapai
± 200 cm, dapat berusia tahunan. Pecut kuda berasal dari Amerika tropis, banyak ditemukan di daerah cerah maupun yang teduh
terlindung dari sinar matahari pada
ketinggian 1-1500 m dpl. Pecut kuda banyak tumbuh liar di tanah-tanah yang
kosong, di lereng pegunungan, dan di pekarangan-pekarangan rumah. Pecut kuda
memiliki 2 varian warna bunga, ungu dan putih (Christien, 2011, p.8).
Berdasarkan hasil pengamatan
dari tumbuhan jarong didapati hasil susunan bunga majemuk pada tumbuhan
tersebut. Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa susunan bunga jarong
merupakan susunan majemuk tak terbatas dan berbentuk bulir, karena pada satu
ibu tangkai menempel beberapa bunga sehingga tampak seperti bulir-bulir.
Tumbuhan ini memiliki tangkai karangan bunga, memiliki daun pelindung, memiliki
daun tangkai, memiliki ibu tangkai, dan tidak memiliki tangkai bunga.
Gambar 5. Bunga Asoka
Klasifikasi
Bunga Asoka
Kingdom
: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Ixora
Spesies : Ixora grandiflora L.
Mengamati dan
mengenal susunan bunga majemuk tumbuhan asoka (Ixora grandiflora L.). Tanaman bunga asoka tidak memiliki daun yang lengkap, hanya
memiliki tangkai daun dan helaian daun. Bunganya bersifat majemuk, berkelamin
dua, serta bergerombol. Kelopak bunganya memiliki bentuk mirip corong, benang
sari berjumlah empat dan kepala sari menempel pada bagian mahkota bunga. Warna
bunga dari tanaman asoka ini bermacam-macam, mulai dari warna merah muda, merah
terang, bahkan juga jingga.
Berdasarkan hasil pengamatan
dari tumbuhan asoka didapati hasil susunan bunga majemuk pada tumbuhan
tersebut. Pada gambar di atas jelas terlihat bahwa susunan bunga asoka merupakan
susunan majemuk campuran dan berbentuk malai rata, karena bunganya berkumpul
dan bila dilihat permukaannya rata. Tumbuhan ini memiliki tangkai karangan
bunga, memiliki daun pelindung, memiliki daun tangkai, memiliki ibu tangkai, dan
memiliki tangkai bunga.
Gambar 6. Tumbuhan Bunga Matahari
Klasifikasi Bunga Matahari
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Helianthus
Spesies : Helianthus
annuus
Mengamati dan
mengenal susunan bunga majemuk tumbuhan bunga matahari (Helianthus annuus). Bunga
matahari (Helianthus annuus L.)
termasuk famili compositae. Tanaman
bunga matahari berasal dari Meksiko dan Peru Amerika Latin. Di Indonesia, bunga
matahari sudah di teliti sejak tahun 1970. Pada mulanya tanaman bunga matahari
dikenal sebagai tanaman hias, kini manfaatnya semakin luas. Salah satu produk
utama bunga matahari adalah biji-bijinya yang diolah sebagai bahan baku
industri makanan berupa kwaci dan penghasil minyak nabati yang dibutuhkan dalam
industri minyak (Dewa, 2012, p.59).
Berdasarkan hasil pengamatan dari tumbuhan bunga matahari
didapati hasil susunan bunga majemuk pada tumbuhan tersebut. Pada gambar di
atas jelas terlihat bahwa susunan bunga matahari merupakan susunan majemuk tak
terbatas dan berbentuk cawan, karena kelopak bunganya tersusun rapat dan terlihat
seperti bentuk cawan. Tumbuhan ini memiliki tangkai karangan bunga, memiliki
daun pelindung, memiliki daun tangkai, memiliki ibu tangkai, dan memiliki
tangkai bunga.
Simpulan
dan Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada
praktikum bunga majemuk ini kami mengambil kesimpulan bahwa bunga lengkap
adalah bunga yang mempunyai kelopak, mahkota, benang sari,dan putik. Bunga
majemuk memiliki tiga jenis yaitu majemuk terbatas (inflorescences cymosa), majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa), dan majemuk campuran (inflorescentia mixta). Yang termasuk
bunga majemuk terbatas adalah bunga oleander. Bunga majemuk tak terbatas adalah
bunga kembang merak, lamtoro, jarong, dan bunga matahari. Dan bunga majemuk campuran
adalah bunga asoka.
Saran
Sebelum
praktikum dilaksanakan pastikan praktikan memahami betul apa yang hendak
diteliti atau sudah memiliki pengetahuan dasar tentang objek yang hendak
dipraktikumkan sehingga pada saat praktikum berlangsung praktikan akan dapat mengindentifikasi
objek secara akurat dan akan lebih mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses
pengamatan objek.
Daftar
Pustaka
Campbell.
(2012). Biologi Edisi 8 Jilid 2.
(Terjemahan D.T. Wulandari). Jakarta: Erlangga.
Evayusvita,
Agus. (2018). Morfologi dan Perkembangan Buah-Buah Tembesu (Fragraea fragrans). Jurnal PROS SEM NAS MASY
BIODIV INDON. 4:1, 13-19.
Gembong.
(2013). Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kadek.
(2017). Struktur Morfologi Bunga dan
Anatomi Serbuk Sari Buah Naga Super Merah (Hylocereus
costaricencis). Jurnal Media Sains.
1:2, 71-76.
Wildan, dkk. (2016). Eksplorasi dan Identifikasi Karakter Morfologi Tanaman Cincau Hitam (Mesona Palutris BL) Di Pacitan Magetan, dan Poenogoro. Jurnal Produksi Tanaman. 4:4, 306-310.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar